Kamis, 21 April 2016

Paper Admintrasi Kebijakan Kesehatan


PENTINGNYA  SUPLEMENTASI  BESI  (Fe), ASAM FOLAT, DAN VITAMIN B12 BAGI IBU HAMIL 




OLEH:
YULIANI RERO RIBATO
1507010019
II/A



FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2016


ABSTRAK
Tingginya  angka kematian ibu karena kekurangan hemoglobin dalam darah yang berakibat pada pendarahan yang hebat saat proses melahirkan dan berujung pada kematian ibu maupun bayi yang dikandung, sehingga dari dinas kesehatan mengeluarkan kebijakan untuk memberikan suplementasi zat besi (Fe),  asam folat, dan vitamin B12  bagi ibu hamil. Tujuan penulisan paper ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya ibu hamil, wanita yang merencanakan kehamilan,dan  suami yang istrinya hamil tentang pentingnya pemberian zat besi (Fe), asam folat, dan vitamin B12  bagi wanita hamil. Desain  penulisan paper ini adalah mencari informasi berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti - peneliti tentang manfaat dari suplemen zat besi (Fe), asam folat, dan Vitamin B12  bagi ibu hamil. Selain itu, informasi diperoleh dari membaca sumber – sumber yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam paper ini. Hasil yang diperoleh adalah ada perbedaan antara ibu hamil yang mengonsumsi tablet Fe,  asam folat, dan Vitamin B12 selama masa kehamilan dengan ibu hamil yang tidak mengonsumsi tablet Fe, asam folat, dan Vitamin B12 selama masa kehamilan. Perbedaanya adalah ibu hamil yang mengonsumsi tablet Fe, asam folat, dan Vitamin B12 selama masa kehamilan memiliki resiko selamat lebih tinggi saat proses melahirkan daripada ibu hamil yang tidak mengonsumsi tablet Fe, asam folat, dan Vitamin B12 selama masa kehamilan. Dari hasil yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa suplementasi besi (Fe), asam folat, dan vitamin B12 bagi ibu hamil selama masa kehamilan dapat menurunkan risiko kematian saat proses melahirkan akibat pendarahan yang hebat dan kekurangan darah.
Kata Kunci: Suplementasi Zat Besi (Fe), Vitamin B12, Ibu Hamil, Masa Kehamilan, Kematian, Pendarahan, Asam Folat.



PENDAHULUAN
Prevalensi ibu hamil yang meninggal karena kekurangan darah akibat pendarahan yang hebat saat proses melahirkan masih menjadi masalah yang rumit di Indonesia. Dari pemerintah sendiri, khususnya pemerintah daerah NTT sudah mengeluarkan kebijakan yaitu revolusi KIA (Kesehatan Ibu Anak) untuk mengatasi masalah angka kematian ibu dan anak yang tinggi. Penanganan kekurangan darah karena pendarahan yang hebat dalam jangka pendek yang efektif adalah suplementasi zat besi, asam folat, dan vitamin B12.
Zat besi, asam folat, dan vitamin B12 diperlukan untuk pembentukan sel darah merah. Telah banyak dilaporkan penelitian di Banghladesh dan di Indonesia. Pada penelitian di Bangladesh diketahui bahwa suplementasi Fe (besi) dan asam folat dapat meningkatkan kadar Hb pada ibu hamil. Vitamin B12 diperlukan untuk mengubah asam folat dalam bentuk aktif, oleh karena itu dalam penulisan ini akan dibahas pengaruh suplementasi Fe, asam folat dan vitamin B12 pada ibu hamil. Permasalahan dalam penulisan ini adalah apakah ada pengaruh kombinasi Fe, asam folat dan vitamin B12 terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil. Tujuan penulisan adalah mengetahui efek suplementasi Fe, asam folat dan vitamin B12 terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil. Hipotesis penelitian adalah ada pengaruh suplementasi kombinasi Fe, asam folat dan Vitamin B12 terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil untuk mengatasi kekurngan darah saat proses melahirkan.

METODE PENULISAN
DESAIN PENULISAN
Penulisan ini menggunakan metode browsing internet dalam bentuk pdf. yaitu mencari hasil penelitian sebelumnya yang terkait suplementasi zat besi, asam folat dan vitamin B12 dan membaca buku yang relevan serta membaca handout tentang zat gizi yang berguna untuk kesehatan reproduksi.

WAKTU DAN TEMPAT PENULISAN
Penulisan paper ini dilakukan di asrama tempat tinggal penulis dan di tulis dalam rentang waktu tiga minggu sebagai nilai tugas untuk mata kuliah Administrasi Kebijakan Kesehatan.

PEMBAHASAN
Meskipun proporsi ibu hamil yang mengalami kekurangan darah karena Hb yang rendah te lebih rendah dari hasil-hasil studi sebelumnya, namun jumlah yang ada saat sudah termasuk masalah kesehatan masyarakat karena jumlahnya lebih dari 15%, sehingga perlu mendapat perhatian yang serius mengingat dampaknya bisa menyebabkan kematian karena kekurangan darah akibat pendarahan yang hebat bagi ibu hamil tersebut. Adanya perbedaan jumlah ibu hamil yang selamat saat proses melahirkan karena rutin mengonsumsi za besi, asam folat dan vitamin B12 dengan ibu hamil yang tidak mengonsumsi zat besi, asam folat dan vitamin B12. Setelah dilakukan suplementasi, kadar Hb ibu hamil mengalami peningkatan dibandingkan dengan kadar Hb sebelumnya. Walaupun terjadi peningkatan kadar Hb antara sebelum dan sesudah suplementasi, perubahan tersebut masih jauh dari harapan, karena masih banyak ibu hamil yang menderita Hb darah rendah saat aka melahirkan  meskipun telah mengkonsumsi suplemen selama dua bulan.
Kecilnya angka peningkatan kadar Hb ini disebabkan oleh beberapa hal asalah satunya adalah  asupan zat gizi ibu hamil  terutama  zat besi dan beberapa vitamin pendorong penyerapan zat besi sangat rendah. Demikian juga asupan zat gizi makro seperti energi dan protein masih jauh dari angka kecukupan gizi yang dianjurkan sesuai golongan umur ibu hamil dan usia kehamilan. zat gizi ibu hamil yang Pola dan kebiasaan makan mereka tergolong kurang baik.  Kuantitas dan kualitas makanan yang dikonsumsi banyak yang tidak memenuhi susunan hidangan gizi seimbang. Kebanyakan ibu hamil mengkonsumsi makanan instan karena bawaan bayinya atau biasa disebut ngidam seperti mie instan, makanan siap saji seperti bakso, dan jajanan yang dijual di sekitar lingkungannya.


DISKUSI
Peningkatan suplementasi giszi di Indonesia sudah dilakukan dengan cukup baik khususnya suplementasi zat besi, asam folat dan vitamin B12 bagi hamil, namun belum terlalu optimal. Hal ini dapat dilihat dari gerakan pemerintah bagian gizi dan kesehatan yang meluncurkan Program Integrasi Gizi Mikro (MITRA), guna menyelamatkan 1.000 Hari pertama Kehidupan, dan sebagai rangkaian Peringatan Hari Gizi Nasional. Peluncuran program ini dilakukan oleh Indonesia dan Micronutrient Initoative (MI) Hari Gizi Nasional. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, bekerjasama dengan Australian Aid, Pemerintah Kanada, dan Micronutrient Initiative menerapkan program baru. Program yang disebut Suplementasi Zat Gizi Mikro guna menekan angka kematian ibu dan bayi.
Kegiatan peluncuran itu sendiri berlangsung, di Hotel aston Kupang, kamis (28/01) yang dihadiri oleh Direktur Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan, Ir.Doddy Iswardi, Kepala Seksi Infeksi Saluran Pencernaan, Ely Winardi, Direktur RSU, W.ZM Johanis, Dr, Dominikus Minggu. Hadir juga, Ms, Fleur Davis, Minister-Counselor (governace Human Development), Australian Embassy, Jhon McCullough, Direktur Regional MI Untuk Kawasan Asia, Ms, Melissa Cardinal. First Secretary Development dari GAC, beserta sejumlah pihak yang terkait didalamnya.
 Direktur RSU W.Z. Yohanes, Dominikus Minggu dalam sambutanya mewakili Gubernur NTT, mengatakan, program yang diluncurkan merupakan program yang sangat baik, sebab Provinsi NTT, merupakan salah satu provinsi yang tinggi angka kematian ibu dan anak tinggi, maka program ini diharapkan dapat membantu pemerintah provinsi NTT dalam menanggulangi masalah kematian ibu dan anak. Direktur Regional MI Asia, Jhon McCullough mengatakan, kerja sama inovatif antara pemerintah Australia, Kanada, dan Indonesia untuk meningkatkan status gizi perempuan dan anak-anak di Jawa Timur dan NTT dapat mengurangi kasus  angka KIA. Menurutnya, dengan peningkatan akses dan konsumsi zat-zat yang penting akan memastikan ibu hamil dan anak-anak mendapatkan awal kehidupan yang tepat menuju generasi baru yang sehat dan produktif pada akhirnya akan berkontribusi, membangun masyarakat yang lebih kuat.
 Dikatakan, program ini akan mempromosikan dan memastikan Suplementasi zat gizi mikro, seperti vitamin A, Zinc. Zat besi, asam folat, dapat dikonsumsi oleh yang sangat membutuhkan. Sementara itu, Kementerian kesehatan RI, Doddy Izwardi menambahkan, program yang dilakukan dibeberapa provinsi di Indonesia atas bantuan beberapa pihak luar negeri ini diharapkan mampu membantu program pemerintah Indonesia dalam  menekan angka kematian ibu dan bayi.


SIMPULAN
Suplementasi besi (Fe), asam folat, dan vitamin B12 bagi ibu hamil selama masa kehamilan dapat menurunkan risiko kematian saat proses melahirkan karena kekurangan darah dan pendarahan yang hebat.


REKOMENDASI KEBIJAKAN
Kebijakan tentang suplementasi zat besi, asam folat, dan vitamin B12 dapat lebih ditingkatkan untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian pada ibu hamil akibat kekeurangan darah.


SUMBER
Muwakhidah. E4D005076. Efek Suplementasi Fe, Asam Folat Dan Vitamin B12 Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Pekerja Wanita (Di Kabupaten Sukoharjo). Pdf.

Nadimin, Sri Dara Ayu, Rudy Harton. Pengaruh Pemberian Suplemen Besi Dan Multivitamin Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Mahasiswa Puteri Poltekkes Makassar. Pdf.

Dewantari, Ni Made. Handout Peranan Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Jurnal Skala Husada Volume 10 2 September 2013: 219 – 224.